Jawaban Post Test Modul 2 Topik Pembelajaran versi Kurikulum Merdeka
Dunia
pendidikan Indonesia sedang memasuki era baru dengan hadirnya Kurikulum
Merdeka. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang cenderung kaku dan padat
materi, Kurikulum Merdeka hadir dengan semangat "Merdeka Belajar"
yang mengedepankan kebebasan, kreativitas, dan pengembangan karakter siswa.
Konsep
Dasar Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka
diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) pada tahun 2022. Kurikulum ini bersifat opsional, artinya
sekolah dapat memilih untuk mengadopsinya atau tetap menggunakan Kurikulum
2013.
Kurikulum Merdeka memiliki
beberapa karakteristik utama, yaitu:
·
Fleksibilitas: Kurikulum ini tidak lagi
terpaku pada capaian pembelajaran yang ditentukan secara nasional. Sekolah dan
guru diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi daerah, serta minat dan bakat siswa.
·
Fokus pada materi esensial: Pembelajaran
difokuskan pada materi-materi yang dianggap penting dan mendasar, sehingga
siswa memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan mengembangkan
kompetensi.
·
Pembelajaran berbasis projek: Kurikulum
Merdeka mendorong pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan nyata dan
pemecahan masalah. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, kreativitas, dan kolaborasi.
·
Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Kurikulum
ini mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran, sehingga
siswa tidak hanya belajar ilmu pengetahuan tetapi juga nilai-nilai karakter
yang penting.
Dampak
Positif Kurikulum Merdeka
Penerapan Kurikulum Merdeka
diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembelajaran dan masa depan
pendidikan Indonesia, antara lain:
·
Meningkatkan motivasi dan engagement siswa:
Dengan adanya kebebasan dan kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat dan
bakat, siswa akan lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
·
Mengembangkan kompetensi abad ke-21:
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis,
kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, yang merupakan kompetensi yang
dibutuhkan di era globalisasi.
·
Mempersiapkan siswa untuk menghadapi
tantangan masa depan: Dunia kerja di masa depan akan diwarnai dengan perubahan
yang cepat dan disruptif. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mempersiapkan
siswa untuk menjadi individu yang adaptif, inovatif, dan mampu belajar
sepanjang hayat.
·
Menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan inklusif: Kurikulum Merdeka mendorong terciptanya lingkungan
belajar yang lebih demokratis dan inklusif, di mana semua siswa merasa dihargai
dan memiliki kesempatan untuk berkembang.
Tantangan
dan Harapan
·
Penerapan Kurikulum Merdeka tentu bukan tanpa
tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:
·
Perubahan mindset guru dan kepala sekolah:
Guru dan kepala sekolah perlu mengubah cara pandang mereka tentang pembelajaran
dan kurikulum. Mereka harus siap untuk lebih kreatif, fleksibel, dan
berkolaborasi dalam mengembangkan dan melaksanakan kurikulum.
·
Ketersediaan sumber daya: Kurikulum Merdeka
membutuhkan dukungan sumber daya yang cukup, baik berupa infrastruktur,
teknologi, maupun materi ajar.
·
Evaluasi dan asesmen: Sistem evaluasi dan
asesmen yang ada perlu disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka, sehingga dapat
mengukur kompetensi siswa secara holistik dan tidak hanya terpaku pada aspek
kognitif.
Meskipun terdapat tantangan,
harapan terhadap Kurikulum Merdeka sangat besar. Dengan komitmen dan kerja sama
dari semua pihak, Kurikulum Merdeka berpotensi membawa perubahan yang
signifikan bagi pendidikan Indonesia dan melahirkan generasi yang kreatif,
adaptif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Mari kita dukung bersama
implementasi Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan pendidikan yang lebih
berkualitas dan bermakna bagi semua anak Indonesia!
Berikut Jawaban Post Test
Modul 2 Topik Pembelajaran versi Kurikulum Merdeka, semoga bisa bermanfaat
untuk diri pribadi dan semua orang
1. Di awal tahun pelajaran,
Bu Sari mengidentifikasi murid di kelasnya (fase C) masih memiliki kemampuan
membaca seperti di fase A. Hal yang sebaiknya tidak dilakukan Bu Sari adalah ….
A. Meminta murid tersebut
untuk kembali belajar di kelas sebelumnya
B. Memberikan pengayaan dan
jam tambahan membaca
C. Merancang perangkat ajar
yang sesuai dengan kemampuan murid
D. Memberikan pendampingan
pada murid tersebut
Jawaban
B.
2. Belajar merupakan proses
membangun pengetahuan baru dan dilakukan sendiri oleh murid. Pengetahuan baru
ini dibangun dari kemampuan awal, pengalaman belajar, dan interaksi sosial yang
dimiliki murid. Pandangan tersebut sesuai dengan teori belajar yang digunakan
dalam penyusunan capaian pembelajaran, yaitu ….
A. Behaviorisme
B. Konstruktivisme
C. Kognitivisme
D. Taksonomi Bloom
Jawaban
B.
3. Capaian pembelajaran
berisi kompetensi inti dan konten esensial yang harus dicapai dalam satu fase.
A. Benar
B. Salah
Jawaban
A.
4. Contoh penerapan asesmen
dalam Kurikulum Merdeka yang tepat adalah….
A. Bu Atikah menggunakan
nilai ulangan sebagai satu-satunya sumber penilaian untuk murid
B. Pak Jimi melakukan
penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terpisah di kelas
C. Bu Linda melakukan
asesmen awal pembelajaran untuk membuat pemetaan kemampuan awal murid di awal
semester
D. Sekolah menetapkan
seluruh guru harus menggunakan tes tulis sebagai asesmen sumatif
Jawaban
C.
5. Untuk memberikan wawasan
dan gambaran yang kontekstual mengenai peran murid SMP Merdeka Belajar pada
masa yang akan datang, Pak Ardianto bekerja sama dengan sebuah partai politik
dalam mengadakan projek pembelajaran berbasis pelayanan masyarakat. Apakah hal
yang dilakukan oleh Pak Ardianto tersebut tepat?
A. Tepat, karena
pembelajaran dengan paradigma baru mendorong murid untuk belajar secara
kontekstual
B. Tidak tepat, Pak Ardianto
seharusnya dapat memilih komunitas lain yang netral untuk berkolaborasi dalam
pembelajaran
C. Tepat, karena sekolah
merdeka untuk melibatkan pihak manapun dalam menyelenggarakan pembelajaran
D. Tidak tepat, karena
kegiatan tersebut lebih cocok diterapkan pada murid SMA/SMK
Jawaban
B
6. Berikut ini merupakan
penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, kecuali….
A. Guru mengelompokan murid
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya
B. Murid diberikan
keleluasan untuk memilih bahan belajar untuk mendukung proses belajarnya
C. Seluruh murid hanya
mempelajari materi dari video pembelajaran yang dibuat guru
D. Guru melibatkan murid
untuk menentukan target belajarnya di kelas
Jawaban C.
7. Projek penguatan profil
pelajar Pancasila dilaksanakan dengan alokasi waktu sendiri (terpisah dari
alokasi waktu intrakurikuler).
A. Benar
B. Salah
Jawaban
A.
8. Salah satu perubahan
struktur kurikulum pada Kurikulum Merdeka di jenjang SMP adalah …
A. Pembelajaran IPA dan IPS
dilakukan secara terpadu menjadi IPAS
B. Murid dapat memilih mata
pelajaran peminatan yang disediakan oleh sekolah
C. Mata pelajaran
informatika merupakan mata pelajaran wajib
D. Muatan pembelajaran IPAS
terintegrasi dalam mata pelajaran lain
Jawaban
D.