Aksi Nyata Contoh Umpan Balik Pembelajaran
Aksi nyata pada
Platform Merdeka Mengajar (PMM)
adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Aksi nyata ini dapat berupa penerapan model pembelajaran baru,
pengembangan media pembelajaran, atau inovasi lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah dan siswa.
Aksi nyata pada PMM memiliki beberapa tujuan, yaitu:
·
Meningkatkan kualitas
pembelajaran
·
Meningkatkan
kompetensi guru
·
Meningkatkan
kolaborasi antar guru
·
Mengembangkan
kreativitas dan inovasi guru
Berikut adalah beberapa contoh aksi nyata yang dapat
dilakukan oleh guru di PMM:
·
Penerapan model
pembelajaran berbasis projek
·
Pengembangan media
pembelajaran digital
·
Pengembangan modul
pembelajaran berbasis kurikulum Merdeka
·
Pemanfaatan sumber
daya lokal dalam pembelajaran
·
Pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler yang mendukung profil pelajar Pancasila
Aksi nyata pada PMM dapat didokumentasikan dan diunggah
ke PMM. Dokumentasi aksi nyata ini dapat berupa laporan tertulis, foto, atau
video. Guru yang mengunggah aksi nyata yang berkualitas akan mendapatkan
sertifikat dan penghargaan dari Kemendikbudristek.
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat aksi nyata
yang berkualitas:
·
Pilih topik aksi
nyata yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda
·
Buat rencana aksi
nyata yang jelas dan terukur
·
Lakukan aksi nyata
dengan sungguh-sungguh
·
Dokumentasikan aksi
nyata secara lengkap dan menarik
Aksi nyata pada PMM merupakan kesempatan bagi guru untuk
mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan melakukan
aksi nyata, guru dapat menjadi agen perubahan dalam pendidikan.
Umpan Balik Pembelajaran
Umpan balik
pembelajaran atau yang juga dikenal
dengan istilah feedback pada dasarnya adalah respon atau informasi yang
diberikan oleh pihak tertentu terkait proses pembelajaran, dengan tujuan untuk
perbaikan dan peningkatan pemahaman. Pihak yang terlibat dalam pemberian dan
penerimaan umpan balik ini bisa bervariasi, namun secara umum ada tiga jenis
utama:
Guru ke Siswa: Ini adalah bentuk umpan balik yang paling umum, dimana
guru memberikan evaluasi dan masukan terhadap kinerja atau pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajari. Umpan balik bisa berupa pujian, koreksi,
saran, penjelasan tambahan, atau pertanyaan untuk memancing diskusi.
Siswa ke Guru: Di samping menerima umpan balik, siswa juga bisa
memberikan respon terhadap proses pembelajaran kepada gurunya. Umpan balik dari
siswa bisa membantu guru mengetahui apakah materi yang disampaikan sudah cukup
jelas, efektif, dan relevan dengan kebutuhan para siswa.
Siswa ke Siswa: Dalam pembelajaran kolaboratif, siswa juga bisa saling
memberikan umpan balik. Ini bisa berupa koreksi terhadap presentasi teman,
memberikan ide dalam diskusi kelompok, atau mengapresiasi kontribusi rekan
dalam mengerjakan tugas bersama.
Manfaat Umpan Balik Pembelajaran:
·
Meningkatkan motivasi
dan engagement siswa: Umpan balik yang efektif akan membuat siswa merasa
dihargai dan diperhatikan, sehingga mereka termotivasi untuk meningkatkan
kinerja dan lebih terlibat dalam proses belajar.
·
Memperbaiki pemahaman
dan mengatasi kesalahpahaman: Umpan balik yang tepat sasaran dapat membantu
siswa mengidentifikasi kelemahan, memahami materi lebih mendalam, dan mengatasi
kesalahpahaman yang mungkin muncul.
·
Mengembangkan
kemampuan belajar mandiri: Umpan balik yang berorientasi pada peningkatan diri
akan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang mampu mengevaluasi
sendiri kemajuan belajarnya dan mencari strategi perbaikan sendiri.
·
Menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif: Umpan balik yang positif dan konstruktif
dapat menghubungkan guru dan siswa dengan lebih baik, sehingga tercipta
lingkungan belajar yang saling mendukung dan menghargai.
Untuk
membuat umpan balik pembelajaran efektif, ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan:
Fokus pada tugas, bukan pada orang: Hindari memberikan komentar yang bersifat menjatuhkan
dan lebih baik fokus pada kinerja atau pekerjaan yang dilakukan siswa.
Bersifat spesifik dan deskriptif: Jelaskan secara detil apa yang perlu diperbaiki atau
dikembangkan oleh siswa, jangan menggunakan kata-kata umum seperti
"bagus" atau "jelek".
Bersifat konstruktif dan memberikan
saran perbaikan: Selain menunjukkan
kesalahan, berikan juga solusi atau alternatif yang bisa dilakukan siswa untuk
meningkatkan kinerjanya.
Berikan pada waktu yang tepat: Umpan balik sebaiknya diberikan sedini mungkin saat
masih ada kesempatan bagi siswa untuk melakukan perbaikan.
Berikan dengan pendekatan yang positif
dan menghargai: Meskipun harus memberikan
koreksi, tetap jaga komunikasi dengan nada yang positif dan menghargai usaha
siswa.
Dengan
memahami dan menerapkan umpan balik pembelajaran secara efektif, maka proses belajar
mengajar akan menjadi lebih optimal dan siswa dapat mencapai prestasi belajar
yang maksimal.
Ada
beberapa contoh umpan balik yang bisa di pakai di satuan pendidikan tergantung
dari fase apa yang Bapak Ibu Guru ajar, contoh tersebut bisa Bapak Ibu temukan
di PMM. disini saya memberikan contoh Aksi Nyata Umpan Balik Pembelajaran yang
bisa di gunakan di fase D,E dan F
Adapun
contoh Umpan Balik Pembelajaran :
UMPAN
BALIK PEMBELAJARAN Nama :
……………………………………. Kelas :
……………………………………. 1. Ceritakan perasaanmu setelah
mengikuti pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak dengan Bapak Abdul Hamid Majdi hari ini…. ? Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Setelah mengikuti pertemuan pertama
pelajaran Rekaya Perangkat Lunak dengan kurikulum merdeka belajar ini,
tadinya saya pikir ……………… Ternyata…………… Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Apa saja yang kurang dari
pembelajaran dengan Bapak Abdul Hamid Majdi hari ini yang ingin kamu
tambahkan…. Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… |